Asy-Syaikh Muhammad bin Hadi hafizhahullah
Jika engkau takut dan pengecut, maka jangan engkau tutupi mukamu dengan pernyataan bahwa orang yang menyelisihi jalan yang engkau tempuh sebagai orang yang salah caranya, mutasyaddid, dan suka membuat orang lari. INI ADALAH UCAPAN RENDAH DAN BATHIL YANG MENYELISIHI NASH-NASH (AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH –PENT).
Jadi harus ada amar ma’ruf dan nahi mungkar. Tetapi memang asalnya dengan cara seperti yang engkau sebutkan, yaitu harus lembut kepada manusia, mengingatkan orang yang lalai, mengajari orang yang bodoh, dan memilih ungkapan dan perkataan yang baik.
Hanya saja jika dia membuang mukanya dan berpaling, maka cara ini (tegas) digunakan kepadanya.
Demikian juga orang yang sombong terhadap kebenaran maka digunakan cara yang lain untuk menghadapinya. Karena jalan ini pasti akan dihadapi oleh seorang yang mendakwahkan agama Allah. Seseorang yang berjalan di jalan tersebut pasti akan menghadapi berbagai rintangan yang akan menghadang di hadapannya. Maka dijelaskan kepadanya dengan hujjah dan bukti.
Kalau dia adalah seorang yang mencari kebenaran, dia akan menerimanya dan Allah akan memberinya hidayah.
TETAPI KALAU DIA BEDA KEADAANNYA MAKA HARUS MENGHABISI KEBATHILANNYA HINGGA KE AKAR-AKARNYA.
بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهُ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ وَلَكُمُ الْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُوْنَ.
“Bahkan sebenarnya Kami melontarkan al-haq kepada kebatilan lalu al-haq pun menjadikannya hancur lebur, maka serta merta yang batil itu pun lenyap, dan kecelakaanlah bagi kalian karena kalian mensifati Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya.” (QS. Al-Anbiya': 18)
Jadi cara semacam ini harus ditempuh.
Dan yang sekarang ini sering kita dengar dari apa yang engkau sebutkan dan ini tersebar sekarang ini, yaitu MENUDUH AHLUS SUNNAH SALAFIYUN AHLUL HADITS WAL ATSAR SEBAGAI ORANG-ORANG YANG MEMILIKI SYIDDAH. Tuduhan semacam ini ada dan hal itu tidak akan merugikan mereka dengan seizin Allah.
COBA APA BENTUK SYIDDAH MEREKA, TUNJUKKAN?! Jika seseorang datang kepada saya lalu mengatakan: “Si fulan mutasyaddid.” Maka manakah syiddah yang ada padanya, jelaskan dan tunjukkan buktinya?!
Orang semacam ini hanya ada dua keadaannya; bisa jadi dia jujur ucapannya, maka dia akan menjelaskannya kepadamu seperti apa bentuk syiddah yang dia tuduhkan itu. Ketika itu jika ucapannya benar maka wajib dinasehati siapa saja yang menyelisihinya. Adapun jika keadaannya lain, maka dia sendiri akan terputus.
TUDUHAN BURUK SEMACAM INI TELAH MEREBAK DI AKHIR-AKHIR INI TERHADAP AHLUL HAQQ SALAFIYUN.
Yang lebih dari itu adalah tuduhan bahwa mereka suka memecah belah manusia. Apa sebabnya munculnya ucapan semacam ini?! Tidak lain karena mereka (Salafiyun) selalu mengingkari siapa saja yang menyimpang, salah dan menyelisihi As-Sunnah. Jika orang yang salah tersebut diingkari maka mereka mengatakan kepada pihak yang mengingkari: “DIA MEMANG SUKA MEMECAH BELAH!”
Demi Allah, itu adalah tuduhan yang tidak benar, dia tidak memecah belah, dia hakekatnya adalah orang yang menyampaikan nasehat.
Yang suka memecah belah adalah orang membawa berbagai bid’ah dan perkara-perkara yang diada-adakan dan bangkit kemarahannya untuk membelanya dan membela orang-orang yang melakukannya.
Siapa saja yang marah untuk membela ahli bid’ah maka dia termasuk mereka. Siapa yang membela mereka maka dia termasuk mereka. Siapa yang mencari-carikan udzur untuk mereka maka tanpa diragukan lagi dia juga termasuk mereka.
Orang yang tidak marah karena membela as sunnah dan ahlus sunnah, justru dia marah karena membela para pengekor hawa nafsu maka dia termasuk pengekor hawa nafsu
Simak audionya:
http://forumsalafy.net/betulkah-salafiyyun-mutasyaddid-dan-membuat-orang-lari-dari-dakwah/
Judul: betulkah salafiyyun syiddahTanggal: 18 Shawwal 1436