.

Yang Terbaru

SEBAB-SEBAB AGUNG YANG MELAPANGKAN DADA – Bagian 1

http://wa-bms.blogspot.co.id

قال إبن القيم رحمه الله :
☀ﻓﺄﻋﻈﻢ ﺃﺳﺒﺎﺏ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﺼﺪﺭ:
▪1 ﺍﻟﺘﻮﺣﻴﺪ، ﻭﻋﻠﻰ ﺣﺴﺐ ﻛﻤﺎﻟﻪ ﻭﻗﻮﺗﻪ ﻭﺯﻳﺎﺩﺗﻪ ﻳﻜﻮﻥ انشراح ﺻﺪﺭ ﺻﺎﺣﺒﻪ. ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ :
“ﺃﻓﻤﻦ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﺪﺭﻩ ﻟﻺﺳﻼﻡ ﻓﻬﻮ ﻋﻠﻰ ﻧﻮﺭ ﻣﻦ ﺭﺑﻪ” ‏[ ﺍﻟﺰﻣﺮ :22 ‏].
ﻭﻗﺎﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ :
“ﻓﻤﻦ ﻳﺮﺩ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﻬﺪﻳﻪ ﻳﺸﺮﺡ ﺻﺪﺭﻩ ﻟﻺﺳﻼﻡ ﻭﻣﻦ ﻳﺮﺩ ﺃﻥ ﻳﻀﻠﻪ ﻳﺠﻌﻞ ﺻﺪﺭﻩ ﺿﻴﻘﺎً ﺣﺮﺟﺎً ﻛﺄﻧﻤﺎ ﻳﺼﻌﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ” ‏[ ﺍﻷﻧﻌﺎﻡ: 125‏] .
ﻓﺎﻟﻬﺪﻯ ﻭﺍﻟﺘﻮﺣﻴﺪ ﻣﻦ ﺃﻋﻈﻢ ﺃﺳﺒﺎﺏ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﺼﺪﺭ ﻭﺍﻟﺸﺮﻙ ﻭﺍﻟﻀﻼﻝ ﻣﻦ ﺃﻋﻈﻢ ﺃﺳﺒﺎﺏ ﺿﻴﻖ ﺍﻟﺼﺪﺭ ﻭﺍﻧﺤﺮﺍﺟﻪ.
▪2 ﻭﻣﻨﻬﺎ : ﺍﻟﻨﻮﺭ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻘﺬﻓﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﻗﻠﺐ ﺍﻟﻌﺒﺪ ـ ﻭﻫﻮ ﻧﻮﺭ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ ـ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺸﺮﺡ ﺍﻟﺼﺪﺭ ﻭﻳﻮﺳﻌﻪ، ﻭﻳﻔﺮﺡ ﺍﻟﻘﻠﺐ .
ﻓﺈﺫﺍ ﻓﻘﺪ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻨﻮﺭ ﻣﻦ ﻗﻠﺐ ﺍﻟﻌﺒﺪ، ﺿﺎﻕ ﻭﺣﺮﺝ، ﻭﺻﺎﺭ ﻓﻲ ﺃﺿﻴﻖ ﺳﺠﻦ ﻭﺃﺻﻌﺒﻪ .
ﻭﻗﺪ ﺭﻭﻯ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻓﻲ ﺟﺎﻣﻌﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ :
“ﺇﺫﺍ ﺩﺧﻞ ﺍﻟﻨﻮﺭ ﺍﻟﻘﻠﺐ، ﺍﻧﻔﺴﺢ ﻭﺍﻧﺸﺮﺡ . ﻗﺎﻟﻮﺍ : ﻭﻣﺎ ﻋﻼﻣﺔ ﺫﻟﻚ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ؟ ﻗﺎﻝ : ﺍﻹﻧﺎﺑﺔ ﺇﻟﻰ ﺩﺍﺭ ﺍﻟﺨﻠﻮﺩ، ﻭﺍﻟﺘﺠﺎﻓﻲ ﻋﻦ ﺩﺍﺭ ﺍﻟﻐﺮﻭﺭ، ﻭﺍﻻﺳﺘﻌﺪﺍﺩ ﻟﻠﻤﻮﺕ ﻗﺒﻞ ﻧﺰﻭﻟﻪ “،
ﻓﻴﺼﻴﺐ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻣﻦ ﺍﻧﺸﺮﺍﺡ ﺻﺪﺭﻩ ﺑﺤﺴﺐ ﻧﺼﻴﺒﻪ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻨﻮﺭ، ﻭﻛﺬﻟﻚ ﺍﻟﻨﻮﺭ ﺍﻟﺤﺴﻲ، ﻭﺍﻟﻈﻠﻤﺔ ﺍﻟﺤﺴﻴﺔ، ﻫﺬﻩ ﺗﺸﺮﺡ ﺍﻟﺼﺪﺭ، ﻭﻫﺬﻩ ﺗﻀﻴﻘﻪ .
▪3 ﻭﻣﻨﻬﺎ : ﺍﻟﻌﻠﻢ، ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺸﺮﺡ ﺍﻟﺼﺪﺭ، ﻭﻳﻮﺳﻌﻪ ﺣﺘﻰ ﻳﻜﻮﻥ ﺃﻭﺳﻊ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ، ﻭﺍﻟﺠﻬﻞ ﻳﻮﺭﺛﻪ ﺍﻟﻀﻴﻖ ﻭﺍﻟﺤﺼﺮ ﻭﺍﻟﺤﺒﺲ، ﻓﻜﻠﻤﺎ ﺍﺗﺴﻊ ﻋﻠﻢ ﺍﻟﻌﺒﺪ، ﺍﻧﺸﺮﺡ ﺻﺪﺭﻩ ﻭﺍﺗﺴﻊ، ﻭﻟﻴﺲ ﻫﺬﺍ ﻟﻜﻞ ﻋﻠﻢ، ﺑﻞ ﻟﻠﻌﻠﻢ ﺍﻟﻤﻮﺭﻭﺙ ﻋﻦ ﺍﻟﺮﺳﻮﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺍﻟﻨﺎﻓﻊ، ﻓﺄﻫﻠﻪ ﺃﺷﺮﺡ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺻﺪﺭﺍً، ﻭﺃﻭﺳﻌﻬﻢ ﻗﻠﻮﺑﺎً، ﻭﺃﺣﺴﻨﻬﻢ ﺃﺧﻼﻗﺎً، ﻭﺃﻃﻴﺒﻬﻢ ﻋﻴﺸﺎً .
▪4 ﻭﻣﻨﻬﺎ : ﺍﻹﻧﺎﺑﺔ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ، ﻭﻣﺤﺒﺘﻪ ﺑﻜﻞ ﺍﻟﻘﻠﺐ، ﻭﺍﻹﻗﺒﺎﻝ ﻋﻠﻴﻪ، ﻭﺍﻟﺘﻨﻌﻢ ﺑﻌﺒﺎﺩﺗﻪ، ﻓﻼ ﺷﻲﺀ ﺃﺷﺮﺡ ﻟﺼﺪﺭ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ، ﺣﺘﻰ ﺃﻧﻪ ﻟﻴﻘﻮﻝ ﺃﺣﻴﺎﻧﺎً : ﺇﻥ ﻛﻨﺖ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻓﻲ ﻣﺜﻞ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺤﺎﻟﺔ، ﻓﺈﻧﻲ ﺇﺫﺍً ﻓﻲ ﻋﻴﺶ ﻃﻴﺐ.
ﻭﻟﻠﻤﺤﺒﺔ ﺗﺄﺛﻴﺮ ﻋﺠﻴﺐ ﻓﻲ ﺍﻧﺸﺮﺍﺡ ﺍﻟﺼﺪﺭ، ﻭﻃﻴﺐ ﺍﻟﻨﻔﺲ، ﻭﻧﻌﻴﻢ ﺍﻟﻘﻠﺐ، ﻻ ﻳﻌﺮﻓﻪ ﺇﻻ ﻣﻦ ﻟﻪ ﺣﺲ ﺑﻪ، ﻭﻛﻠﻤﺎ ﻛﺎﻧﺖ ﺍﻟﻤﺤﺒﺔ ﺃﻗﻮﻯ ﻭﺃﺷﺪ، ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺼﺪﺭ ﺃﻓﺴﺢ ﻭﺃﺷﺮﺡ، ﻭﻻ ﻳﻀﻴﻖ ﺇﻻ ﻋﻨﺪ ﺭﺅﻳﺔ ﺍﻟﺒﻄﺎﻟﻴﻦ ﺍﻟﻔﺎﺭﻏﻴﻦ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺸﺄﻥ، ﻓﺮﺅﻳﺘﻬﻢ ﻗﺬﻯ ﻋﻴﻨﻪ، ﻭﻣﺨﺎﻟﻄﺘﻬﻢ ﺣﻤﻰ ﺭﻭﺣﻪ .
ﻭﻣﻦ ﺃﻋﻈﻢ ﺃﺳﺒﺎﺏ ﺿﻴﻖ ﺍﻟﺼﺪﺭ ﺍﻹﻋﺮﺍﺽ ﻋﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ، ﻭﺗﻌﻠﻖ ﺍﻟﻘﻠﺐ ﺑﻐﻴﺮﻩ، ﻭﺍﻟﻐﻔﻠﺔ ﻋﻦ ﺫﻛﺮﻩ، ﻭﻣﺤﺒﺔ ﺳﻮﺍﻩ، ﻓﺈﻥ ﻣﻦ ﺃﺣﺐ ﺷﻴﺌﺎً ﻏﻴﺮ ﺍﻟﻠﻪ، ﻭﻋﺬﺏ ﺑﻪ، ﻭﺳﺠﻦ ﻗﻠﺒﻪ ﻓﻲ ﻣﺤﺒﺔ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻐﻴﺮ، ﻓﻤﺎ ﻓﻲ ﺍﻷﺭﺽ ﺃﺷﻘﻰ ﻣﻨﻪ، ﻭﻻ ﺃﻛﺴﻒ ﺑﺎﻻً، ﻭﻻ ﺃﻧﻜﺪ ﻋﻴﺸﺎً، ﻭﻻ ﺃﺗﻌﺐ ﻗﻠﺒﺎً .
ﻓﻬﻤﺎ ﻣﺤﺒﺘﺎﻥ: ﻣﺤﺒﺔ ﻫﻲ ﺟﻨﺔ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ، ﻭﺳﺮﻭﺭ ﺍﻟﻨﻔﺲ،  ﻭﻟﺬﺓ ﺍﻟﻘﻠﺐ، ﻭﻧﻌﻴﻢ ﺍﻟﺮﻭﺡ، ﻭﻏﺬﺍﺅﻫﺎ، ﻭﺩﻭﺍﺅﻫﺎ، ﺑﻞ ﺣﻴﺎﺗﻬﺎ ﻭﻗﺮﺓ ﻋﻴﻨﻬﺎ، ﻭﻫﻲ ﻣﺤﺒﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﺑﻜﻞ ﺍﻟﻘﻠﺐ، ﻭﺍﻧﺠﺬﺍﺏ ﻗﻮﻯ ﺍﻟﻤﻴﻞ، ﻭﺍﻹﺭﺍﺩﺓ، ﻭﺍﻟﻤﺤﺒﺔ ﻛﻠﻬﺎ ﺇﻟﻴﻪ .
ﻭﻣﺤﺒﺔ ﻫﻲ ﻋﺬﺍﺏ ﺍﻟﺮﻭﺡ، ﻭﻏﻢ ﺍﻟﻨﻔﺲ، ﻭﺳﺠﻦ ﺍﻟﻘﻠﺐ، ﻭﺿﻴﻖ ﺍﻟﺼﺪﺭ، ﻭﻫﻲ ﺳﺒﺐ ﺍﻷﻟﻢ ﻭﺍﻟﻨﻜﺪ ﻭﺍﻟﻌﻨﺎﺀ، ﻭﻫﻲ ﻣﺤﺒﺔ ﻣﺎ ﺳﻮﺍﻩ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ.
▪5 ﻭﻣﻦ ﺃﺳﺒﺎﺏ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﺼﺪﺭ ﺩﻭﺍﻡ ﺫﻛﺮﻩ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺣﺎﻝ، ﻭﻓﻲ ﻛﻞ ﻣﻮﻃﻦ .
ﻓﻠﻠﺬﻛﺮ ﺗﺄﺛﻴﺮ ﻋﺠﻴﺐ ﻓﻲ ﺍﻧﺸﺮﺍﺡ ﺍﻟﺼﺪﺭ ﻭﻧﻌﻴﻢ ﺍﻟﻘﻠﺐ، ﻭﻟﻠﻐﻔﻠﺔ ﺗﺄﺛﻴﺮ ﻋﺠﻴﺐ ﻓﻲ ﺿﻴﻘﻪ ﻭﺣﺒﺴﻪ ﻭﻋﺬﺍﺑﻪ .
▪6 ﻭﻣﻨﻬﺎ : ﺍﻹﺣﺴﺎﻥ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻭﻧﻔﻌﻬﻢ ﺑﻤﺎ ﻳﻤﻜﻨﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺎﻝ، ﻭﺍﻟﺠﺎﻩ، ﻭﺍﻟﻨﻔﻊ ﺑﺎﻟﺒﺪﻥ، ﻭﺃﻧﻮﺍﻉ ﺍﻹﺣﺴﺎﻥ .
 ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻜﺮﻳﻢ ﺍﻟﻤﺤﺴﻦ ﺃﺷﺮﺡ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺻﺪﺭﺍً، ﻭﺃﻃﻴﺒﻬﻢ ﻧﻔﺴﺎً، ﻭﺃﻧﻌﻤﻬﻢ ﻗﻠﺒﺎً، ﻭﺍﻟﺒﺨﻴﻞ ﺍﻟﺬﻱ ﻟﻴﺲ ﻓﻴﻪ ﺇﺣﺴﺎﻥ ﺃﺿﻴﻖ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺻﺪﺭﺍً، ﻭﺃﻧﻜﺪﻫﻢ ﻋﻴﺸﺎً، ﻭﺃﻋﻈﻤﻬﻢ ﻫﻤﺎً ﻭﻏﻤﺎً، ﻭﻗﺪ ﺿﺮﺏ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﺤﻴﺢ ﻣﺜﻼً ﻟﻠﺒﺨﻴﻞ ﻭﺍﻟﻤﺘﺼﺪﻕ، ﻛﻤﺜﻞ ﺭﺟﻠﻴﻦ ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ ﺟﻨﺘﺎﻥ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺪ، ﻛﻠﻤﺎ ﻫﻢ ﺍﻟﻤﺘﺼﺪﻕ ﺑﺼﺪﻗﺔ، ﺍﺗﺴﻌﺖ ﻋﻠﻴﻪ
ﻭﺍﻧﺒﺴﻄﺖ، ﺣﺘﻰ ﻳﺠﺮ ﺛﻴﺎﺑﻪ ﻭﻳﻌﻔﻰ ﺃﺛﺮﻩ، ﻭﻛﻠﻤﺎ ﻫﻢ ﺍﻟﺒﺨﻴﻞ ﺑﺎﻟﺼﺪﻗﺔ، ﻟﺰﻣﺖ ﻛﻞ ﺣﻠﻘﺔ ﻣﻜﺎﻧﻬﺎ، ﻭﻟﻢ ﺗﺘﺴﻊ ﻋﻠﻴﻪ. ﻓﻬﺬﺍ ﻣﺜﻞ ﺍﻧﺸﺮﺍﺡ ﺻﺪﺭ ﺍﻟﻤﺆﻣﻦ ﺍﻟﻤﺘﺼﺪﻕ، ﻭﺍﻧﻔﺴﺎﺡ ﻗﻠﺒﻪ، ﻭﻣﺜﻞ ﺿﻴﻖ ﺻﺪﺭ ﺍﻟﺒﺨﻴﻞ ﻭﺍﻧﺤﺼﺎﺭ ﻗﻠﺒﻪ.
•••••••••••••••••••••••••••
ﺍﻟﻤﺼﺪﺭ:
‏ﺯﺍﺩ ﺍﻟﻤﻌﺎﺩ ﻓﻲ ﻫﺪﻱ ﺧﻴﺮ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ ﺍﻟﻤﺠﻠﺪ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ
————————–
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
☀Sebab-sebab Agung Yang Melapangkan Dada Adalah:
  • 1. Tauhid.
Sifat lapang dada seseorang sangat tergantung sejauh mana kesempurnaan kekuatan, dan pertambahan tauhid dalam dirinya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
ﺃَﻓَﻤَﻦْ ﺷَﺮَﺡَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺻَﺪْﺭَﻩُ ﻟِﻺﺳْﻼﻡِ ﻓَﻬُﻮَ ﻋَﻠَﻰ ﻧُﻮﺭٍ ﻣِﻦْ ﺭَﺑِّﻪِ
“Maka apakah orang-orang yang dilapangkan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Rabbnya.” (QS Az-Zumar :22)
Dan firman-Nya:
ﻓَﻤَﻦْ ﻳُﺮِﺩِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﻥْ ﻳَﻬﺪِﻳَﻪُ ﻳَﺸْﺮَﺡْ ﺻَﺪْﺭَﻩُ ﻟِﻺﺳْﻼﻡِ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﺮِﺩْ ﺃَﻥْ ﻳُﻀِﻠَّﻪُ ﻳَﺠْﻌَﻞْ ﺻَﺪْﺭَﻩُ ﺿَﻴِّﻘًﺎ ﺣَﺮَﺟًﺎ ﻛَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﻳَﺼَّﻌَّﺪُ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ
Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit.” (QS Al-An’am: 125
Hidayah dan tauhid merupakan sebab terbesar yang melapangkan dada.
Syirik dan kesesatan adalah sebab paling utama yang menyesakkan dan
menyempitkan dada.
  • 2. Di antara sebab yang melapangkan dada adalah cahaya yang dicampakkan Allah dalam hati seorang hamba, yaitu cahaya keimanan. Sesungguhnya ia melapangkan dada dan meluaskannya serta menggembirakan hati.
Jika cahaya ini hilang dari hati seorang hamba maka hatinya jadi sempit dan sesak. Jadilah ia berada pada penjara sangat sempit dan sulit.
At-Tirmidzi meriwayatkan dalam kitabnya Al-Jami’, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:
“Apabila cahaya masuk ke hati, maka hati akan terbuka dan lapang.”
Mereka bertanya, “Apakah tanda-tandanya wahai Rasulullah?” Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kembali kepada tempat abadi, menyingkir dari tempat tipu daya, dan bersiap untuk mati sebelum datang waktunya.”
Seseorang akan mendapatkan lapang dada sesuai dengan apa yang didapatkannya dengan cahaya itu. Demikian juga cahaya indrawi dan kegelapan indrawi. Salah satunya melapangkan dada dan satunya lagi menyempitkannya.
  • 3. Diantara sebab yang melapangkan dada adalah ilmu.
Sesungguhnya ilmu dapat melapangkan dada dan meluaskannya hingga lebih luas daripada dunia. Sedang kebodohannya mengakibatkan
kesempitan, keterbatasan dan kungkungan. Setiap kali ilmu seseorang bertambah maka dadanya semakin lapang dan luas. Namun hal ini tidak berlaku bagi semua ilmu. Akan tetapi hanya ilmu yang diwarisi dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu ilmu yang bermanfaat. Orang-orang yang memilikinya adalah manusia-manusia paling lapang dada, sangat terbuka hati, lebih bagus akhlak dan terbaik dalam kehidupan.
  • 4. Diantara sebab yang melapangkan dada adalah kembali kepada Allah Subhanahu Wata’ala, mencintai-Nya dengan sepenuh hati, menghadap-Nya, merasa nikmat dengan beribadah kepada-Nya. Tidak ada yang lebih melapangkan dada
    seseorang daripada hal itu. Hingga terkadang seseorang berkata: “Jika aku berada di surga dalam kondisi seperti ini maka sungguh aku berada dalam kehidupan yang baik.”
Kecintaan memiliki pengauh sangat ajaib dalam melapangkan dada, mensucikan jiwa, dan menenangkan hati. Tak akan mengetahuinya kecuali mereka yang pernah merasakannya. Setiap kali kecintaan menguat dan keras, maka dada semakin terbuka dan lapang. Dada yang demikian tidak menjadi sempit kecuali bila melihat mereka yang lalai dan jauh dari hal tersebut. Melihat mereka menyakitkan mata baginya dan berinteraksi dengan mereka adalah demam bagi ruhnya.
Di antara perkara paling besar yang menyempitkan dada adalah berpaling dari Allah Subhanahu Wata’ala, mengaitkan hati dengan selain-Nya, lalai berdzikir pada-Nya, dan mencintai selain-Nya. Sebab siapa yang mencintai sesuatu selain Allah niscaya akan disiksa dengan hal itu. Hatinya dipenjara dalam mencintai perkara tersebut. Tidak ada di permukaan bumi ini yang lebih sengsara, lebih keras perasaan, lebih menderita dalam kehidupan, dan lebih lelah hati darinya.
Inilah dua kecintaan, kecintaan yang merupakan surga dunia, kegembiraan jiwa, kelezatan hati, kenikmatan ruh, makanan dan obatnya, bahkan kehidupan dan penyejuk matanya, ia adalah kecintaan kepada Allah semata dengan sepenuh hati, tarikan kekuatan kecenderungan, kehendak, dan kecintaan semua kepada-Nya.
Dan kecintaan yang merupakan adzab bagi ruh, kegundahan jiwa, penjara hati, kesempitan dada, dan sebab sakit, sengsara dan kelelahan, ia adalah kecintaan kepada selain Allah Subhanahu.
  • 5. Di antara sebab yang melapangkan dada adalah senantiasa berdzikir dalam segala keadaan dan di setiap tempat.
Dzikir memiliki pengaruh ajaib dalam melapangkan dada dan kenikmatan hati.Sementara kelalaian memiliki pula pengaruh ajaib dalam menyempitkan hati, mengungkung dan menyiksanya.
  • 6. Di antara sebabnya adalah berbuat baik kepada manusia, memberi manfaat bagi mereka dengan segala yang mungkin dilakukan, baik berupa harta, kedudukan,manfaat fisik, dan segala jenis kebaikan.
Orang dermawan dan senang berbuat baik adalah manusia paling lapang dadanya, yang paling suci jiwanya, dan paling nikmat hatinya. Sedangkan orang yang kikir yang tidak ada padanya kebaikan adalah manusia paling sempit dadanya, paling sengsara kehidupannya, dan paling besar kegundahan dan kegelisahannya. Rasulullah telah membuat perumpamaan dalam hadits shahih tentang orang bakhil dan yang dermawan sama seperti dua laki laki yang memiliki dua pakaian terbuat dari besi. Setiap kali yang dermawan berkeinginan mengeluarkan sedekah, maka bajunya meluas dan lapang, hingga pakaiannya terseret dan menghapus jejak kakinya. Dan setiap kali si bakhil menahan sedekah, maka setiap rantai baju itu menempel pada tempatnya. Dan bajunya tidak menjadi besar baginya. Inilah perumpamaan sifat lapang dada orang mukmin yang bersedekah serta keluasan hatinya, dan perumpaan sempitnya hati orang bakhil dan kungkungan hatinya.
BERSAMBUNG INSYA ALLAH—-
…………………………
Zaadul Ma’ad Fiy Hadyi Khairil ‘Ibad jilid 2
❋ ❋ ❋ ❋ ❋ ❋ ❋ ❋
F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين