.

Yang Terbaru

Membahas Tuntas Fitnah Sururiyah, Turotsiyah, Halabiyah

http://wa-bms.blogspot.co.id


Membahas Tuntas Fitnah Sururiyah, Turotsiyah, Halabiyah - Ustadz Askari bin Jamal


DOWNLOAD MP3 ceramah dauroh kajian tentang fitnah suruririyyah, turotsiyah, dan halabiyyah oleh pemateri al-Ustadz Abu Muawiyah Askari bin Jamal hafizhahullah. Dauroh dilaksanakan pada Sabtu dan Ahad 12-13 Jumadal Akhirah 1435H di Masjid Abu Bakar Shiddiq Pondok Pesantren Qowamus Sunnah, Desa Marga Sakti, Kecamatan Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.

▼ Sesi 1-Membahas Tuntas Fitnah Sururiyah, Turotsiyah, Halabiyah

Sebagian keterangan para 'ulama tentang pentingnya membantah penyimpangan orang-orang yang menyelisihi al haq.
Sikap tahdzir yang keras para 'ulama salaf terhadap bid'ah dan ahlul bid'ah.
Ibnu Muflih menyatakan wajibnya mengingkari bid'ah dan menegakkan hujjah untuk membatalkannya dan mengingkarinya, sama saja apakah yang diingkari menerima atau menolaknya.

Wajibnya menilai seseorang dengan penilaian berdasarkan alqur'an dan sunnah. Berhati-hatilah dan jangan tertipu dengan penampilan seseorang. Terkadang kecintaan terhadap individu dapat menyebabkan seseorang tuli dan buta. Tidak lagi menilai dengan kacamata kebenaran.

Benarkah bahwa salafy pecah? Adakah salafy jihadi, salafy haraki, salafi yamani? Bagaimana cara mengetahui salafi yang hakiki dan salafi yang palsu?

Definisi apa itu sururiyyah.
Beberapa penyimpangan Muhammad bin Surur Zaenal Abidin dan murid-muridnya seperti Salman al Audah, Safar al Hawali.
- Menganggap bahwa kitab-kitab aqidah ahlussunnah sudah tidak sesuai dengan kondisi zaman ini dan tidak dapat menyelesaikan problema umat pada zaman ini.
- Mengkafirkan pemerintah Kerajaan Arab Saudi
- Merendahkan dan mencela para 'ulama Arab Saudi dengan menganggapnya sebagai antek-antek serta penjilat bagi pemerintahnya
- Memuji tulisan-tulisan Sayyid Quthb yang dianggap berisi berbagai problema umat zaman ini dan solusi penyelesaiannya.

Bimbingan para 'ulama bagaimana kita bersikap terhadap kelompok sururiyyah.

Penjelasan tentang berbagai keburukan yang timbul dan contoh-contoh kegagalan apabila umat Islam mengikuti politik praktis dan terjun dalam parlemen dengan alasan untuk menegakkan syari'at islam.
Nasehat para ulama ahlussunnah kepada umat Islam untuk tidak ikut terjun dalam politik dan agar umat islam terus belajar dan mengajar ilmu.

Benarkah tuduhan bahwa para 'ulama dianggap tidak mengerti fiqhul waqi'?
Kelicikan dan ketidakjujuran Ihya ut Turots dalam mencari rekomendasi 'ulama.

Rekomendasi beberapa 'ulama kibar terhadap Syaikh Rabi' bin Hadi al Madkhali.

▼ Sesi 2-Membahas Tuntas Fitnah Sururiyah, Turotsiyah, Halabiyah

Syubhat bahwa permasalahan jihad jangan ditanyakan kepada 'ulama semisal Syaikh Albani, Syaikh bin Baz dan yang semisalnya namun ditanyakan kepada mereka yang berada di medan pertempuran.
Jawabannya: Sekedar mengetahui kondisi, tidak menjadikan seseorang bisa langsung menghukuminya secara syar'i. Hal inilah yang akan menimbulkan banyak penyelisihan terhadap syari'at.

Kesamaan tujuan antara berbagai kelompok semisal Sururiyyah, Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, Al Qaeda meskipun ditempuh dengan cara yang berbeda-beda, yaitu tujuannya adalah kekuasaan.

Penjelasan tentang Wahdah Islamiyah di Makassar yang merupakan salah satu gerakan ikhwanul muslimin.

Perbedaan antara dakwah salafiyyah dengan sururiyyah quthbiyyah:
- Menurut salafy: Kerajaan Arab Saudi merupakan negara tauhid dan berhukum dengan hukum Allah. Sementara sururiyyah mengganggap bahwa Kerajaan Arab Saudi merupakan antek Amerika bahkan sampai memuji Iran yang merupakan negeri Syi'ah Rafidhah.
- salafy menyatakan bahwa mayoritas negara islam adalah merupakan negara islam meskipun disana terdapat banyak penyimpangan dan kezhaliman. Sedangkan sururiyyah menyatakan bahwa mayoritas negara negara islam adalah negara kafir.
- salafy menyatakan bahwa tauhid terbagi 3, yaitu tauhid rububiyyah, uluhiyyah, dan asma wa shifat. Sementara sururi membagi tauhid menjadi 4, ditambah tauhid hakimiyyah.
- Dakwah salafiyyah senantiasa menekankan wajibnya taat terhadap pemerintah kaum muslimin dan mengharamkan pemberontakan dengan berbagai cara. Sementara sururiyyah kurang begitu memperhatikan wajibnya taat kepada pemerintah. Termasuk salah satu tokohnya yang memiliki pemikiran khawarij adalah muhammad al 'arifi yang pernah ditampilkan di tv rodja.
- Salafiyyah tidak mengkafirkan seorang muslim yang terus menerus melakukan dosa besar namun tidak menghalalkan perbuatan dosa tersebut. Sedangkan sururiyyah menganggap bahwa orang yang terus menerus melakukan dosa besar berarti dia menghalalkan perbuatan dosa tersebut dan ia dihukumi kafir. Tokoh yang menyatakan ini adalah abu ishaq al huwainy dari Mesir.

▼ Sesi 3-Membahas Tuntas Fitnah Sururiyah, Turotsiyah, Halabiyah

Lanjutan perbedaan dakwah salafiyyah dengan sururiyyah
- Dakwah salafiyyah melalui para da'inya selalu mengikat diri dengan para 'ulama dan memuliakan para 'ulama. Sedangkan sururiyyah tidak memuji ulama kecuali yang sesuai dengan hawa nafsu mereka. Mereka tidak segan  - segan mencela, mencerca 'ulama yang membantah penyimpangan sururiyyah. Salah satu tokoh sururiyyah di Indonesia   yang juga pemateri Rodja adalah Firanda yang berani membuat tulisan untuk  membantah Syaikh Rabi' bin Hadi al Madkhaly hafizhahullah.

Penjelasan dan persaksian para 'ulama kibar/senior diantaranya Syaikh al Albani, mengenai hal-hal yang berkaitan dengan manhaj Syaikh Rabi' bin Hadi al Madkhaly.

▼ Sesi 4-Membahas Tuntas Fitnah Sururiyah, Turotsiyah, Halabiyah

Lanjutan tazkiyah/rekomendasi dan pujian para 'ulama kibar terhadap Syaikh   Rabi' antara lain dari:
- Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah
- Syaikh Muqbil bin Hadi al Wadi'i rahimahullah
- Syaikh Ahmad bin Yahya an Najmy rahimahullah 
- Syaikh Muhammad bin Sholeh al Utsaimin rahimahullah
- Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab al Banna,
- Syaikh Zaid bin Muhammad al Madkhaly rahimahullah.
- Syaikh 'Ubaid al Jabiry hafizhahullah
- Syaikh Shaleh al Fauzan hafizhahullah

Sikap tawadhu Syaikh Rabi' bin Hadi al Madkhaly meskipun para 'ulama memuji beliau hafizhahullah. 
Tahdzir al Lajnah Daimah terhadap Ali Hasan al Halaby, syaikh besar Rodja.

▼ Sesi 5 dan Tanya Jawab-Membahas Tuntas Fitnah Sururiyah, Turotsiyah, Halabiyah

Lanjutan penjelasan tentang tazkiyah/rekomendasi para 'ulama terhadap Syaikh Rabi' hafizhahullah.
Benarkah tuduhan bahwa Syaikh Rabi' diusir dari Madinah?
Allah ta'ala menjadikan sebagian 'ulama sebagai ujian kepada seseorang untuk mengetahui manhaj seseorang, yaitu dengan cara melihat sikap seseorang terhadap 'ulama tertentu.

Mencintai 'ulama merupakan bagian dari agama. 
Bahaya dan dampak dari mencela dan memusuhi ulama ahlussunnah.
-Seseorang terjatuh dalam menghibah (dianggap memakan daging para 'ulama yang beracun)
-Membuat manusia ragu dengan 'ilmu yang dibawa oleh 'ulama sehingga mereka meninggalkan para 'ulama.

SESI TANYA JAWAB
- Apa hukumnya seseorang mengajar di sekolah hizby dengan alasan kalau berhenti nanti sibuk kerja akhirnya hilang dari ta'lim?
- Apa hukum menonton TV Rodja dengan alasan syaikhnya sama, kajiannya sama, daripada menonton acara lain yang lebih parah? Rumah saya jauh dari majelis ta'lim salafy, jadi yang mendekati sunnah adalah dengan menonton TV Rodja.
- Apakah boleh duduk di sebuah lembaga pendidikan hizby untuk menasehatinya?
-  Sururi punya TV untuk berdakwah. Bagaimana dengan salafy, mengapa dakwahnya lambat?
- Apa hukum membuat SDIT, SMPIT, SMAIT, Universitas IT?
- Siapakah Syaikh yang bermasalah dalam TV Rodja?
- Mengapa Syaikh Shaleh Al Fauzan, Syaikh Abdurrazaq, Syaikh Abdul Muhsin al Abbad, mengisi ta'lim di Rodja? Apakah mereka juga hizby?
- Bagaimana hukum BPJS, yaitu suatu program dari pemerintah bagi warga dalam hal berobat. Apakah sama dengan asuransi? Dimana seorang warga dalam program ini membayar iuran kepada pemerintah untuk jangka waktu tertentu. Kemudian apabila ia atau anggota keluarga sakit, tidak dikenakan tambahan biaya lagi kecuali hanya uang yang dibayarkannya sebagai iuran. Namun apabila ia atau keluarganya tidak ada yang berobat maka iuran yang dibayarkannya hangus.
- Apakah berdosa seseorang yang hidup di lingkungan yang penuh maksiat dan syubhat, akan tetapi dia belum mampu mengatasinya? Apabila berdosa, apakah dosa besar atau dosa kecil?
- Apakah benar seorang yang sudah meninggal bisa mengetahui keadaan keluarganya yang masih hidup dengan bertanya kepada orang yang meninggal setelahnya? 
- Seseorang memakamkan keluarganya yang meninggal di tempat A. Di kemudian hari, orang ini pindah ke tempat B sehingga makam keluarga di tempat A tidak terawat. Bagaimana bimbingan syariat dalam masalah ini?
- Bagaimana cara duduk tahiyyat akhir pada shalat dua raka'at dan pada shalat witir satu raka'at atau pada shalat witir 3 rakaat dengan satu kali salam? Apa dalil dari pendapat tersebut?
- Bagaimana hukum mencoblos dalam pemilu dengan alasan ditakutkan yang akan menang pemimpin pemimpin kafir jika umat islam tidak memilih kandidat muslim?
- Apakah makna jarh wa ta'dil itu?
- Kita punya buku-buku ikhwani, apa yang harus dilakukan? Apabila dibuang, maka kita tidak punya bukti.
- Kitab apa saja yang membahas secara rinci tentang firqah-firqah sesat yang bisa dijadikan sebagai rujukan?
- Bagaimana hukumnya jika seseorang puasa setiap hari? Sebab tidak ia dapati semangat belajar yang tinggi dan daya hafal yang kuat kecuali saat berpuasa dan merasakan lapar?
- Apa yang menyebabkan seorang 'ulama keluar dari barisan ahlussunnah atau salafiyyah?
- Apakah perkataan berikut termasuk syubhat: "ya akhi jangan terlalu keras dengan ahlul bid'ah"
- Bagaimana sikap terhadap teman yang telah terkena fitnahnya ustadz-ustadz rodja?  
- Benarkah firanda telah menghadap Syaikh Shalih Al Fauzan dan telah rujuk dan tidak mengambil dana dari Ihya ut Turots? Bagaimana sikap kita terhadapnya?
- Bagaimana hukum menggunakan software bajakan karena software tersebut memiliki hak cipta sedangkan jika kita beli lisensinya harganya sampai jutaan rupiah?
- Dalil yang menunjukkan bacaan pada rakaat ketiga dan keempat dan bacaan shalat zhuhur dan ashar semua dibaca sirr?

http://www.ilmusyari.com/2014/04/ustadz-askari-bin-jamal-membahas-tuntas.html