.

Yang Terbaru

Sururi Al-Sofwa al- Muntada Menjadi Wadah Pemersatu Berbagai Firqah

http://wa-bms.blogspot.co.id


Sururi Al-Sofwa al- Muntada Menjadi Wadah Pemersatu berbagai Firqah 


Peringatan sudah dilayangkan bahwa organisasi ini yang merupakan underbow Al Muntada London pimpinan Muhammad Surur Zainal Abidin akan menjadi musuh terbesar dakwah Salafiyah di Indonesia.

Nukilan:
“…Saya (Ustadz Muhammad Umar as-Sewed) masih ingat ucapan Syaikh Rabi’ kepada saya, ketika saya bertanya tentang al-Muntada (yang kemudian berganti nama dengan Al-Sofwa). “Kalau memang yayasan tersebut sama dengan al-Muntada yang berada di London, maka kita lihat saja , ia akan menjadi musuh paling utama Dakwah Salafiyyah di Indonesia”, kata Syaikh Rabi’.
Dengan cara yang persis sama dengan al-Muntada, London mereka mulai membuat gerakan makarnya, mendekati para Ulama. Mereka meminta rekomendasi dan legitimasi bahwa yayasan ini adalah yayasan Salafiyah, mendekati salafiyyin Indonesia dan menampilkan diri sebagai gerakan dakwah Salafiyah, dengan menyebarkan karya-karya Syaikh ‘Utsaimin dan Syaikh Bin Baaz yang sifatnya umum yang tidak berkaitan dengan manhaj mereka… dan seterusnya. Setelah itu dengan halusnya mereka menyusupkan pemikiran-pemikiran Sururiyah-Ikhwaniyah melalui berbagai macam cara.
Pemikiran khas Sururiyah-Ikhwaniyah yang paling jelas adalah menyatukan berbagai firqoh ahli bid’ah dan berusaha mengakurkan mereka sekaligus membawanya kepada satu “jama’ah” yang tidak saling bermusuhan.
Tentunya kelompok yang paling mereka takuti adalah Ahlussunnah Salafiyyun. Karena mereka tetap pada jalan generasi pendahulunya, mengajak kepada Sunnah dan memberantas bid’ah, berwala’ (loyal) kepada Ahlussunnah dan bara’ (benci dan antipati) dari para ahli bid’ah. Dan mereka terkenal keras dan tegas kepada ahli bid’ah.
Ternyata apa yang telah diucapkan Syaikh Rabi’ kini menjadi kenyataan. Karena apa yang dibawa al-Muntada/As-Sofwa di Indonesia sama dengan apa yang dibawa Al-Muntada di London. Yang demikian itu bisa dilihat dari beberapa bukti yang saya saksikan atau yang saya dengar dengan yakin yaitu :
1. Mereka menebarkan majalah Al-Bayan yang diterbitkan oleh Al Muntada Al Islami (yang didirikan Muhammad Surur, sehingga sebutan bagi pengikutnya disebut sururi, red), London
2. Menyebarkan buku-buku terbitan Al Muntada dan lain-lain dari tulisan tokoh-tokoh sururi seperti Salman ‘Audah, Aidl Al-Qorni dan sebagainya
3. Bahkan lebih jelas lagi bahwa pendirinya, Muhammad al-Khalaf (namanya sesuai dengan manhajnya) menulis buku “Petunjuk bagi Wanita Pelajar” yang dalam bahasa aslinya (Arab) adalah Dalilut Thalibah. Dibawakan olehnya fatwa-fatwa fiqih dari syaikh Ibnu Utsaimin hafidhahullah. Sedangkan patokan-patokan dalam masalah dakwah diambil dari pemikiran Salman Al Audah. (lihat lampiran)
4. Membantu program-program ahli bid’ah baik dari kalangan pengikut tarekat sufiyah, Ikhwanul Muslimin, ataupun Negara Islam Indonesia (NII)
5. Memperkerjakan orang-orang yang tidak jelas manhajnya (IM, NII, JI dan lain-lain) di dalam yayasan Al-Sofwa

Membantu program-program ahli bid’ah
Gambar 6. Membantu program-program ahli bid’ah baik dari kalangan pengikut tarekat sufiyah, Ikhwanul Muslimin, ataupun Negara Islam Indonesia (NII)

6. Yang lebih jelas dari itu adalah hubungannya dengan Anis Matta (sekarang sekjen Partai Keadilan) yang jelas-jelas tokoh Ikhwanul Muslimin Indonesia.
Saya pribadi pernah memergokinya bersama Muhammad Anis Matta (tokoh PKS, red) di Hotel Karya II, Jakarta. Maka saya menegurnya. Kemudian dia beralasan hanya membantu program khusus bahasa Arabnya
7. Hubungan eratnya dengan Ikhwanul Muflisin (IM) bertambah jelas ketika ia menitipkan istrinya bersama akhowat IM di Madrasah IM yaitu Al-Hikmah, yang pernah melarang murid-murid wanitanya memakai cadar. Dan kami pernah menegur meraka dengan mendatangi guru-gurunya. Jawaban mereka : “Ini hasil kesepakatan guru-guru”
8. Mengadakan daurah para Da’i di Bogor. Dengan mendatangkan tokoh Sururi Dr. Ibrahim ad-Duwasy yang jelas prototypenya Salman
9. Mengadakan dakwah untuk para da’i dengan menampilkan Farid ‘Uqbah yang menjelaskan bahwa fitnah Sururiyah Indonesia tidak ada. Dan itu hanyalah problem politik Saudi.” –selesai penukilan-

Al-Sofwa Meletakkan pondasi kaidah penghancur amar munkar nahi ma’ruf, berupaya keras membungkam Ahlul Haq untuk membantah Ahlul Batil serta secara lancang menisbahkan kedustaan terhadap Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam dan Salaful Ummah.

Sikap membuka aib dan mencela mereka
Gambar 7. Sikap membuka aib dan mencela mereka (yang menyimpang dari aqidah salaful ummah, -ed) bukanlah manhaj Yayasan…..Allahul musta’an.

Para dedengkotnya langsung dibawah kendali koordinasi dari gembong Sururi, Muhammad Khalaf:

Acara ini dibuka secara langsung oleh Syaikh Muhammad Ibn Ibrahim al-Kholaf
Gambar 8. Acara ini dibuka secara langsung oleh Syaikh Muhammad Ibn Ibrahim al-Kholaf dari Unaizah-KSA…berikut bualan promo dusta: Beliau adalah orang yang demikian perhatian dan terus membantu tersebarnya da’wah Ahlussunnah di Indonesia.

Apa saja lembaga dan dedengkotnya di Indonesia?
Sururi Ikhwani menyamar sebagai Salafi
Gambar 9. Sururi, Ikhwani menyamar sebagai Salafi

Bahkan orang kafirpun tahu beda salafi dengan sururi, bagaimana mereka hendak menipu?
Era Pra-Rodja
Gambar 10. Era Pra-Rodja (Radio Rodja-Rodja TV) Al Sofwa didirikan oleh gembong Sururi Muhammad Khalaf, diperkuat dengan bergabungnya Yazid Jawaz dan Abdul Hakim Abdat. Orang kafir saja tahu.

Dedengkot Sururi Abu Nida’
Gambar 11. Dedengkot Sururi Abu Nida’, bergabung dengan pusat dakwah NII Abu Bakar Ba’asyir. Orang kafir saja tahu.

Imam masjid Al Sofwa yang takfiri dan bom Cimanggis
Gambar 12. Imam masjid Al Sofwa yang takfiri dan bom Cimanggis. Orang kafir saja tahu siapa dedengkotnya?


http://www.ilmusyari.com/2016/02/sururi-alsofwa-almuntada-menjadi-pemersatu-berbagai-firqah.html