.

Yang Terbaru

SEDIKIT DUSTA UNTUK MEMANCING TAWA

http://wa-bms.blogspot.co.id

Pertanyaan:
Ketika bercanda dengan teman-temannya, sebagian orang membumbuinya dengan sedikit dusta untuk memancing tawa. Apakah hal ini dilarang dalam Islam?
Jawab:
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah menjawab,
“Ya, hal itu dilarang oleh Islam karena seluruh dusta dilarang. Kita wajib berhati-hati darinya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيقًا، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا
“Wajib bagi kalian berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, sedangkan kebaikan mengantarkan ke surga. Terus-menerus seseorang berlaku jujur dan memilih kejujuran hingga dia ditulis di sisi Allah sebagai shiddiq (orang yang sangat jujur). Hati-hati kalian dari kedustaan, karena kedustaan membawa kepada kejelekan, sedangkan kejelekan mengantarkan ke neraka. Terus-menerus seseorang berdusta dan memilih kedustaan hingga dia ditulis di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR. Muslim)
Diriwayatkan pula dari beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Celakalah orang yang berdusta untuk membuat suatu kaum tertawa. Kecelakaan baginya, kecelakaan baginya.” (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
Atas dasar hal ini, kita wajib berhati-hati dari seluruh dusta, baik untuk membuat orang lain tertawa maupun untuk bercanda dan bergurau. Apabila seseorang membiasakan diri untuk jujur, dia akan menjadi orang yang jujur lahir dan batin. Oleh karena itulah, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda,“Terus-menerus seseorang berlaku jujur dan memilih kejujuran hingga dia ditulis di sisi Allah sebagai shiddiq (orang yang sangat jujur).”
Tidak tersembunyi bagi kita hasil dari kejujuran dan hasil dari kedustaan.”
(Fatawa Muhimmah li Nisa’il Ummah hlm. 30)
Channel Telegram BELAJAR MANHAJ SALAF
Situs kami :