Komunisme Mengancam Agama dan Bangsa (bag. 3)
ANTIKOMUNISME.COM. Bangsa ini—terkhusus kaum muslimin—hendaknya bisa mengambil pelajaran. Jangan menunggu negeri ini kembali bersimbah darah akibat ulah PKI. Jangan tertipu oleh propaganda atau tuntutan pencabutan TAP MPRS yang melarang PKI, mengembalikan nama baik PKI, serta tuntutan agar negara dan seluruh ormas Islam harus bertanggung jawab atas kematian orang-orang PKI.
Waspadalah, wahai bangsa Indonesia!
Waspadalah, wahai kaum muslimin!
Dalam salah satu tulisannya, seorang ulama besar abad ini menasihati segenap kaum muslimin,
“Perang yang dilancarkan oleh komunisme-ateisme pada hari ini terjadi di negeri-negeri Islam seperti menjalarnya api dalam sekam. Ini akibat kekosongan dan kelemahan iman pada kebanyakan orang, mendominasinya kebodohan, dan kurangnya tarbiyah (pendidikan) yang benar dan selamat.
“Partai-partai komunis di Rusia, Cina, dan negara-negara lainnya telah berhasil merekrut semua pendengki dan penggerak yang lemah iman atau sama sekali tidak beriman. Setelah itu, mereka menjadi fokus utama di negerinya (untuk dibina) guna menyebarkan ateisme dan komunisme yang jahat. Mereka diberdayakan dan dikembangkan dengan berbagai jabatan dan gaji yang tinggi.
“Ketika sudah berada di bawah kekuasaanya, partai-partai komunis itu akan memberlakukan hukumnya di tengah-tengah mereka, menertibkan mereka, dan menumpahkan darah siapapun menentang atau abstain.
“Partai-partai komunis itu menciptakan sekat-sekat di antara anak-anak manusia, untuk memerangi bangsa dan keluarga mereka sendiri. Untuk menyiksa saudara-saudara dan anak-anak kaumnya. Dengan cara itu, mereka mencabik-cabik barisan umat Islam lalu menjadikannya sebagai tentara-tentara syaitan.
“Partai-partai komunis itu disokong oleh Nasrani dan Yahudi. Terkadang dengan disiapkan dan diberikan pengantar, terkadang pula dalam bentuk bantuan dan pertolongan (dana, sarana, fasilitas, dll, -pen.).
“Meski saling berselisih, mereka (musuh-musuh Islam, termasuk Yahudi, Nasrani, dan komunis, -pen.) bergabung menjadi satu tangan ketika menghadapi kaum muslimin. Mereka memandang kaum muslimin sebagai musuh utama. Oleh karena itu, kita lihat mereka bekerja sama dan bahu-membahu. Yang satu menjadi pembela yang lain dalam menghadapi kaum muslimin.
“Allah al-Musta’an (Yang dimintai pertolongan-Nya), Dia-lah Hasbuna (Yang mencukupi/menjamin kami) wa Ni’ma al-Wakil (Dialah sebaik-baik Pelindung).”
(asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz, Ketua Rabithah Alam Islami 1389—1420 H [1969 – 1999 M], Majmu Fatawa III/340)
Maka dari itu, hendaknya kaum muslimin berbekal dengan iman dan ilmu yang bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah berdasarkan pemahaman para sahabat Rasul yang mulia. Di samping itu, akidah umat—terutama generasi mudanya—juga perlu dibentengi dari ajaran komunisme, dengan penanaman tarbiyah Islamiyah yang benar.
(abuamrahmad)
http://antikomunisme.com/ambillah-pelajaran-dan-waspada/
•❁┈┈┈┈┈••••🍃🌹💐🌹🍂••••┈┈┈┈┈❁•
┏============✍🏻============┓
📋BELAJAR MANHAJ SALAF📋
✿ Channel & Whatsapp ✿
┗============✍🏻============┛
📕❁ Berbagi Faedah Ilmu Syar'i sesuai KITABULLOH wa SUNNAH
dalam meniti AL-HAQ ❁📌
http://telegram.me/belajarmanhajsalaf
http://bit.ly/belajarmanhajsalaf
🌐 Situs kami :
http://wa-bms.blogspot.co.id
http://assalafiyyat.blogspot.co.id
http://muslimahsalafiyat.blogspot.co.id
🌠•❁Dapatkan artikel-artikel terbaru ilmu Syar'i pada situs kami di atas,
semoga bermanfaat ❁•🌠
•❁┈┈┈┈┈••••🍃🌹💐🌹🍂••••┈┈┈┈┈❁•