ADAB PENUNTUT ILMU 2 : MEMBERSIHKAN ZHAHIR DAN BATIN DARI DOSA
Membersihkan diri dari kemaksiatan dan
penyimpangan merupakan bagian penting dari adab penuntut ilmu. Bagaimana
tidak, dengan menjaga kebersihan diri dari kemaksiatan dan penyimpang
seorang penuntut ilmu akan dengan mudah menerima ilmu yang
dipelajarinya. Karena ilmu adalah cahaya yang Allah berikan kepada orang
yang hatinya bersih.
Ibnu Mas’ud Radhiallahu ‘anhu berkata,
“Ilmu bukanlah dengan banyaknya periwayatan, akan tetapi ilmu adalah cahaya yang Allah tanamkan di dalam hati.”
Sehingga, sangat mustahil Allah akan
memberikan cahaya ilmu kepada hati yang kotor dan berkarat karena
kemaksiatan atau penyimpangan.
Ibnul Qoyyim Rahimahullahu Ta’ala berkata, “dan
pada kemaksiatan terdapat dampak yang jelek lagi tercela, yang
membahayakan bagi hati dan tubuh di dunia dan akhirat sesuatu yang tidak
mengetahui hakekat (bahayanya) kecuali Allah. Di antaranya ialah:
DIHARAMKANNYA ILMU
Karena sesungguhnya ilmu adalah
cahaya yang Allah tanamkan di dalam hati, sedangkan kemaksiatan akan
memadamkan cahaya tersebut.” (Al-Jawabul Kaafi hal.54)
Sahl berkata, “Haram bagi hati untuk masuk padanya cahaya sedangkan di dalamnya ada sesuatu yang dibenci Allah Azza wa Jalla.” (Tadzkirotus Sami’ wal Mutakallim hal.67)
Kita juga ingat dengan wasiat Imam
Malik Rahimahullah kepada Imam Syafi’i, ketika Imam Syafi’i membacakan
kitab Muwatho’ dari hafalan beliau di usia yang masih muda. Dengan penuh
decak kagum Imam Malik berwasiat,
“Sesungguhnya aku melihat bahwa
Allah telah memberikan di hatimu cahaya, maka janganlah engkau padamkan
dengan kegelapan maksiat.” (Al-Jawabul Kafi)
Maka, hendaknya kita selalu berusaha
menjaga kebersihan hati dari setiap perkara yang dapat mengotorinya.
Karena kebersihan hati merupakan kebaikan bagi seluruh anggota tubuh
sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam,
“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam
tubuh terdapat sekerat daging. Apabila ia bagus maka akan bagus seluruh
tubuhnya, dan apabila ia rusak maka rusak pula seluruh tubuhnya.
Ketahuilah bahwa (sekerat daging) itu adalah hati.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Wallahu a’lam.. Semoga bermanfaat
Referensi: Adab Thalibul Ilmi Syaikh Muhamad Ruslan Hafizhahullahu
Oleh: Tim Warisan Salaf
—————————
Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama’ah
Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
—————————
Link Telegram: https://t.me/warisansalaf/258
•✿❁✿🌹✿❁✿•
┏━━❀══❃❀❃📌❀❀❃══❃━━┓
📕 BELAJAR MANHAJ SALAF 📕
~ Channel Telegram & Whatsapp ~
┗━━❀══❃❀❃📌❀❀❃══❃━━┛
📕❁ Berbagi Faedah Ilmu Syar'i sesuai KITABULLAH & SUNNAH sebagai bekal meniti AL-HAQ ❁📌
http://telegram.me/belajarmanhajsalaf
http://bit.ly/belajarmanhajsalaf
🌐 Situs kami :
http://wa-bms.blogspot.co.id
http://assalafiyyat.blogspot.co.id
http://muslimahsalafiyat.blogspot.co.id
•✿❁✿🌹✿❁✿•