.

Yang Terbaru

Apakah Perempuan Wajib Menjalin Silaturahmi?

Perempuan Wajib Menjalin Silaturahmi


Fatwa Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa
(al-Lajnah ad-Da'imah li al-Ifta' wa al-Buhuts al-'Ilmiyyah) 

==================================

Berbuat kebajikan dan menjalin silaturahmi
Apakah Perempuan Wajib Menjalin Silaturahmi?


Fatwa nomor: 21352
Pertanyaan: 

Pada akhi-akhir ini telah tersebar abaya atau jubah yang dijahit (terpisah) sesuai ukuran badan dan sempit, terdiri dari dua helai (rangkap) tipis dari kain yang berkerut, memiliki lengan yang luas, dihiasi dengan batu mata dan bordiran, dan diletakkan di atas punggung/pundak. Apa hukum abaya semacam itu? Mohon berilah fatwa kepada kami. Semoga Allah memberi pahala kepada Anda. Kami mohon kepada Anda untuk menyampaikan (berkirim surat) kepada Kementerian Perdagangan agar melarang abaya tersebut dan yang sejenisnya.

Jawaban: 
Abaya syar`i (yang sesuai aturan syariat) bagi perempuan, yaitu jilbab, adalah: pakaian yang memenuhi tujuan syariat, seperti betul-betul menutup (aurat) dan jauh dari fitnah.

Berdasarkan hal di atas, makaabaya perempuan harus memenuhi sifat-sifat di bawah ini:

Pertama: 
tebal, yang tidak membuat apa yang ada di bawahnya tampak dan tidak memiliki ciri (kainnya) menempel.
Kedua: 
menutup seluruh badan, lebar, dan tidak memperlihatkan lekuk-lekuknya.
Ketiga: 
terbuka dari depan saja dan lobang (bukaan) lengannya sempit
Keempat: 
tidak memiliki hiasan yang menarik perhatian sehingga harus bersih dari gambar, ornamen, tulisan-tulisan, dan tanda-tanda.
Kelima: 
tidak mirip dengan pakaian perempuan-perempuan kafir dan laki-laki.
Keenam: 
pertama-tama abaya diletakkan di atas kepala.

Berlandaskan apa yang telah dijelaskan, maka abaya yang disebutkan dalam pertanyaan bukan termasuk abaya Islami bagi perempuan sehingga tidak boleh dipakai karena tidak memenuhi syarat-syarat yang harus ada. Abaya lain yang tidak memenuhi syarat-syaratnya juga tidak boleh dipakai, diimpor, dibuat, dijual dan ditawarkan kepada kaum muslimin karena hal itu termasuk tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Allah Jalla wa `Ala berfirman  dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah itu sangat pedih siksa-Nya Ketika menjelaskan hal itu, sesungguhnya Komite berpesan kepada perempuan-perempuan mukmin untuk bertaqwa kepada Allah Ta`ala dan konsisten untuk menutup badan secara keseluruhan dengan jilbab dan kerudung dari laki-laki asing (bukan mahram), demi ketaatan kepada Allah Ta`ala dan Rasul-Nya Shallalahu `Alaihi wa Sallam dan demi menjauhi sebab-sebab fitnah dan kemaksiatan.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa
al-Lajnah ad-Da'imah li al-Buhuts al-'Imiah wa al-Ifta'

Ketua : Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Wakil Ketua : Abdurrazzaq `Afifi
Anggota : Abdullah bin Ghadyan
Anggota : Abdullah bin Qu'ud


Artikel diambil langsung dari sumbernya :
http://www.alifta.net/Search/ResultDetails.aspx?languagename=id&lang=id&view=result&fatwaNum=&FatwaNumID=&ID=9970&searchScope=3&SearchScopeLevels1=&SearchScopeLevels2=&highLight=1&SearchType=exact&SearchMoesar=false&bookID=&LeftVal=0&RightVal=0&simple=&SearchCriteria=allwords&PagePath=&siteSection=1&searchkeyword=109117115108105109097104#firstKeyWordFound


BELAJAR MANHAJ SALAF (channel & whatsapp BMS)
Situs kami :